A. Pengertian Shared Model
1.
Model pembelajaran terpadu tipe shared didasarkan pada ide-ide pembagian
yang berasal dari dalam ilmu tersebut. Untuk menggunakan model pembelajaran
terpadu tipe shared dari gabungan kurikulum, guru perlu mempelajari dua ilmu
berdasarkan hubungan konsep, sikap dan ketrampilan yang sama. (Fogarty, 1991:
44-46).
2.
Model pembelajaran terpadu tipe shared merupakan bentuk pemaduan
pembelajaran akibat adanya tumpang tindih ide-ide atau konsep dua mata
pelajaran atau lebih. Pembelajaran ini ditempuh didasarkan pada kenyataan bahwa
banyak dijumpai terdapatnya suatu kemampuan yang pencapaiannya harus diwujudkan
melalui dua atau lebih mata pelajaran.
3.
Model shared adalah suatu model pembelajaran terpadu dimana pengembangan
disiplin ilmu yang memayungi antar mata pelajaran (kurikulum
silang). Contohnya butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PKn
misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara,
PSPB, matematika dan ipa disejajarkan sebagai ilmu pengetahuan. Kesusastraan
dan sejarah digabung pada label kemanusiaan, seni, musik, menari, dan drama.
Dibawah payung kesenian yang pokok, teknologi komputer dan industri rumah
tangga sebagai kesenian yang perlu dipraktekkan.
4.
Model shared adalah organisasi kurikulum dan pembelajaran yang melibatkan
dua mata pelajaran. Model shared
berbasis pada pemikiran berbagai ide yang tumpang tindih (overlaving) yang ada
pada mata pelajaran. Ide berupa konsep, skill, dan sikap yang tumpang tindih
selanjutnya dijadikan dasar untuk materi pembelajaran. Cara ini analogi dengan
kita memandang objek jauh menggunakan teropong binokular yang menggunakan dua
lensa. Dimana kejelasan pandangan akan tercapai ketika dua pandangan atas suatu
objek yang sama, yang tertangkap oleh masing-masing lensa, dipadukan menjadi
satu tangkapan pandangan atas objek tersebut sehingga pandangan yang tadinya
samar dan terpisah menjadi bersatu dan jelas.
Jadi Pembelajaran model terbagi (shared) adalah suatu pendekatan belajar
mengajar yang menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep,
sikap dan ketrampilan yang sama. Penggabungan antara konsep pelajaran,
keterampilan dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
dipayungi dalam satu tema, sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna
bagi siswa. Dalam disiplin komplemen tertersebut, perencanaan partner dan atau
pengajaran memfokuskan padakonsep, keterampilan, dan sikap, yang terbagi
(shared).
B. Karakteristik Shared Model
Shared model mempunyai beberapa karakteristik yang menjadi ciri khas
pembelajaran terpadu diantaranya sebagai berikut;
1.
Memadukan dua disiplin ilmu yang memiliki konsep, sikap, dan ketrampilan
yang sama.
2.
Memiliki disiplin komplementer.
C. Kelebihan Shared Model
1.
Untuk lebih mudah dalam menggunakannya sebagai langkah awal maju secara
penuh menuju model terpadu yang mencakup empat disiplin ilmu, dengan
menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang tindih akan memungkinkan
mempelajari konsep yang lebih dalam,
2.
Dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa menjadi lebih mudah
melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media film untuk menanamkan konsep dari
dua mata pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
3.
Guru dapat meletakkan kegiatan mereka bersama untuk menciptakan blok waktu
yang lebih besar untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa.
4.
Meningkatkan aktifitas belajar siswa, melalui keaktifan mendengarkan
penjelasan guru, merespon pertanyaan guru, mengajukan pertanyaan, melakukan
pengamatan, kerja sama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas.
5.
Siswa lebih bersemangat belajar karena siswa merasa lebih akrab dengan
guru, sehingga siswa lebih berani untuk mengemukakan pendapat dan bertanya.
D. Kekurangan Shared Model
1.
Antar dua disiplin ilmu memerlukan komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam
fase awal, untuk menemukan konsep kurikulum yang tumpang tindih secara nyata diperlukan
dialog dan percakapan yang mendalam.
2.
Untuk menyusun rencana model pembelajaran ini diperlukan kerjasama guru
dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk
mendiskusikannya.
3.
Sulitnya mencari partner/ tim yang dapat saling percaya dalam bekerja untuk
menciptakan waktu yang bersifat fleksibel dan kompromi.
4.
Sulitnya mencari partner atau tim yang memiliki komitmen sama untuk bekerja
melalui fase awal.
5.
Pembelajaran terpadu model shared bukan merupakan satu-satunya pendekatan
yang paling tepat sebagai upaya meningkatkan kreativitas belajar siswa, karena
model pembelajaran terpadu harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
E. Jenjang Pendidikan yang Cocok untuk Menerapkan Model Shared
Salah satu model yang dapat diterapkan pada semua jenjang pendidikan adalah
Shared Model. Model ini cocok diterapkan untuk semua tingkatan pelajar (SD, SMP.
SMA maupun perguruan tinggi). Karena dapat memadukan konsep, sikap, dan
ketrampilan dalam antar displin ilmu.
F. Penerapan Shared Model dalam pembelajaran.
Setelah tim berbicara secara mendalam tentang displin ilmu yang dapat
dipadukan dan menemukan konsep, sikap, dan ketrampilan yang sama maka
dibentuklah model shared dalam proses pembelajaran contohnya pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dan Agama seperti dibawah ini.
Keterangan:
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PAI pada tema/ kurikulum perilaku terpuji terdapat konsep, sikap dan
keterampilan yang sama. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia konsep yang
ditunjukan adalah “ibu malin rajin bekerja” sedangkan dalam mata pelajaran PAI
konsep yang ditunjukan adalah “menampilkan perilaku rajin”. Kemudian, sikap
yang ditunjukkan adalah “malin anak durhaka dan tidak menghormati orang tua”
dengan “menampilkan perilaku hormat kepada orang tua”. Dalam keterampilannya
diperoleh kesamaan antara “masyarakat desa menolong saat terdampar” dan
“menampilkan perilaku tolong menolong”.
Nama Dosen: Dirgantara Wicaksono
Mata Kuliah: Pengembangan Pembelajaran PKn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar