Minggu, 14 Juni 2015

Pembelajaran Terpadu Model Sequenced

     Pengertian Model Sequenced
Model sequenced adalah salah satu dari lima model pembelajaran terpadu di dalam lintas beberapa mata pelajaran yang paling sederhana. Kelima model ini disusun dari yang agak sederhana hingga yang rumit dalam lebih dari satu mata pelajaran. Kelima model itu ialah (1) model sequenced seperti yang akan kita bahas, (2) model shared, (3) model webbed (4) model threaded, dan (5) model integrated.
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian, urutan, atau tingkatan. Sequenced  adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan. Dengan artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru dapat mengatur kembali urutan topik sehingga unit-unit yang mirip bersinggungan dengan yang lainnya.Dua disiplin terkait dapat diurutkan sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat diajarkan secara pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik diajarkan, aktivitas yang satu meningkatkan yang lain.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling menyusun urutan konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan urutan konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang diasuhnya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu siswa lebih mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.

 Perbedaan Model Sequenced dengan model Pembelajaran Terpadu yang Lainnya
No.
Model Pembelajaran Terpadu
Keterangan
1.
Fragmented
Pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja
2.
Connected
Harus menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu
3.
Nested
Pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran
4.
Sequenced
Model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel
5.
Shared
Bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
6.
Webbed
Tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
7.
Threaded
Model pemaduan bentuk keterampilan. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut meta-curriculum.
8.
Integrated
Pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9.
Immersed
Dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya
10.
Networked
Model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda

 Langkah-langkah Menyusun sequence adalah :
1.      Mulai dari yang paling sederhana menuju yang kompleks;
2.      Mengikuti alur kronologis
3.      Kebalikan dari alur kronologis
4.      Mulai dari keadaan geografis yang dekat sampai ke yang jauh
5.      Mulai dari keadaan geografis yang  jauh menuju ke yang dekat.
6.      Dari konkret ke abstrak
7.      Dari umum menuju khusus,dan
8.      Dari khusus menuju umum
Donald E. Orlosky dan B. Othanel Smith (Oliva, 1992) mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep sequence yaitu menurut kebutuhan, makro, dan mikro. Dalam proses sequence, pengembang kurikulum harus bisa memperhatikan tingkat kedewasaan, latar belakang pengalaman, tingkat kematangan dan ketertarikan atau minat siswa, serta tingkat kegunaan dan kesukaran materi pelajaran.

Ciri-ciri Model Squenced
·         Berpusat pada anak, Siswa lebih mudah mendapatkan pemahaman konsep yang samawalaupun dalam mata pelajaran yang berbeda. 
·         Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.y
·         Guru bidang studi melakukan kerjasama dengan partner untuk mengurutkan isi konsep ± konsep yang sama, yang akan diajarkan pada siswa.

Penggunaan dan Cara Penyusunan Model Sequenced
Model sequenced  ini berguna pada tahap awal proses integrasi (pembauran), yang menggunakan dua bidang disiplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang lainnya. Guru, bekerja dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah. Kemudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan-potongan isi yang terpisah sampai keduanya dapat “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang belajar dari keduanya.Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.Penekanan khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari isi yang terkait.
Untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan model sequenced, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain :
  1. Kronologis
  2. Kausal
  3. Struktural
  4. Logis dan Psikologis (deduktif, induktif)
  5. Spiral
  6. Rangkaian ke belakang
  7. Hirarkhi belajar
Contoh Penggunaan Model Sequenced
Berikut ini adalah contoh dua guru dari disiplin ilmu bahasa dan seni dengan guru sejarah yang sama-sama membuat list pokok bahasan yang akan disampaikan. Kemudian mereka merangkainya untuk memparalelkan pengajaran mereka.
Guru bahasa dan sejarah membuat list pokok bahasan sebagai berikut :
No.
Guru Bahasa
Guru Sejarah
1.
Robin Hood
Sejarah Amerika-Perang Revolusi
2.
Nillie Bly
Sejarah Amerika -Perang Saudara
3.
Diary of Anne Frank
Sejarah Amerika – Hak Pilih Perempuan
4.
The midnight Ride of Paul Revere
Sejarah Dunia :Abad Pertengahan (Medieval Times)
5.
The Slave Who Bought His Freedom
Perang Dunia II (World War II )
Dari kedua list yang telah dibuat oleh dua orang guru yang berbeda disiplin ilmu tersebut, dapat dipadukan dengan urutan yang saling  paralel, sebagai berikut:
Bahasa Indonesia:
  1. Robin Hood
  2. The midnight Ride of Paul Revere
  3. The Slave Who Bought His Freedom
  4. Nillie Bly
  5. Diary of Anne
Sejarah:
  1. Abad Pertengahan (Medieval Times)
  2. Perang Revolusi
  3. Perang Saudara
  4. Hak Pilih Perempuan
  5. Perang Dunia II (World War II )
Kelebihan dan Kekurangan Metode Squenced
1. Kelebihan
Ø  Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler,tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat dalam buku teks.
Ø  Dengan pembelajaran model sequenced ini guru dapat membuat keputusan pentingtentang konten dari sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik disiplin membantu mereka memahami study mereka dikedua bidang konten.
Ø  Murid-murid melihat guru dimata pelajaran yang berbeda, isi mata pelajaran yang berbeda, dalam waktu yang berbeda guru membuat poin (topik, bab, & unit) maka siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan mendapat pembelajaran yang lebih bermakna.- Selain itu dari pengurutan yang disengaja mengenai topik-topik yang terkait daridisiplin-disiplin ilmu membantu mereka membuat pemahaman.
Ø  Dengan diintergasikan model sequenced membantu transfer belajar siswa.
2. Kelemahan
Ø  Dibutuhkannya kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model. Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing – masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap mata pelajaran tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok bahasan pada pelajara yang berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang relatif bersamaan.
Ø  Guru-guru harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum. Otonomi adalah  kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini, kurikulum telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar. Meskipun setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu mereka dapat membuatnya dengan professional dan kreatif.

Ø  Untuk membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir membutuhkan kolaborasi dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Tentu ini tidaklah mudah.

Nama Dosen: Dirgantara Wicaksono
Mata Kuliah: Pengembangan Pembelajaran PKn di SD

1 komentar: