Senin, 18 Mei 2015

Indikator Pendidikan

MAKALAH
Indikator Pendidikan
Dipresentasikan dalam Mata Kuliah
Ilmu Pendidikan
Dosen: Dr. Sudjarwo Singowidjojo M.Sc


Fakultas Ilmu Pendidikan
Program Studi PGSD
Disusun oleh:
Nia Kurniawati
NIM: 2013820046

Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jln. K.H. Ahmad Dahlan, Cireundeu-Ciputat
Tahun Akademik 2013/2014

KATA PENGANTAR
            Puji penulis sampaikan kepada Dzat Allah Yang Maha Suci, syukur pun tak lupa penulis sampaikan kepada Dzat Allah Yang Maha Ghafur. Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Indikator Pendidikan”. Makalah ini penulis susun untuk memenuhui salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan.
Penulis menyusun makalah ini bertujuan untuk mengetahui landasan filosofi dan keilmuan yang digunakan dalam ilmu pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini belum mampu mendekati kata sempurna. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam menguasai dan memahami bidang sastra. Tetapi, keterbatasan  ini tidak mematahkan semangat penulis untuk terus menyusun dan menyelesaikan karya tulis ini dengan dibantu oleh berbagai pihak, baik bantuan moril ataupun materil. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan penulis, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
  1. Bpk. Dr. Sudjarwo Singowidjojo M.Sc sebagai dosen sekaligus pembimbing dalam bidang Ilmu Pendidikan.
  2. Ibu dan Ayah tercinta yang telah memberikan motivasi dalam berbagai bidang serta yang telah memberikan do’a yang tiada henti untuk kelancaran hidup penulis.
  3. Teman-temanku seperjuangan yang ikut serta merasakan kelelahan dalam pembuatan makalah ini.

Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khusunya bagi penulis. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya pada kita semua. Amiin.

                                                                        Ciputat,      September 2013

                                                                        Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan pemikiran manusia dalam memberikan batasan tentang makna dan pengertian pendidikan, setiap saat selalu menunjukkan adanya perubahan. Perubahan itu didasarkan atas berbagai temuan dan perubahan di lapangan yang berkaitan dengan semakin bertambahnya komponen system pendidikan yang ada. Berkembangnya pola pikir para ahli pendidikan, pengelola pendidikan, dan pengamat pendidikan yang membuahkan teori-teori baru. Kemajuan alat teknologi turut andil dalam mewarnai perubahan makna dan pengertian pendidikan tersebut. Pada saat yang sama, proses pembelajaran dan pendidikan selalu eksis dan terus berlangsung. Karena itu, bisa jadi pandangan seseorang tentang makna atau pengertian pendidikan yang dianut oleh suatu Negara tertentu, pada saat yang berbeda makna dan pengertian pendidikan itu justru tidak relevan. Namun demikian, selama belum ada teori dan temuan baru tentang makna dan pengertian pendidikan, maka teori dan temuan yang telah ada masih relevan untuk dimanfaatkan sebagai acuan.
Pendidikan di Indonesia tentu memiliki system dan aturan tersendiri dalam mengembangkan pendidikan kepada masyarakatnya. Tolak ukur pencapaian prestasi dan kecerdasan peserta didik merupakan salah satu dari system pendidikan yang ada di Indonesia. Tolak ukur pencapaian prestasi dan kecerdasan ini dikenal dengan istilah indicator pendidikan. Indicator diciptakan dalam pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menempuh pendidikan yang sesuai dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Indikator Pendidikan
            Indikator pendidikan merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indicator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Indicator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indicator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. 
Dalam mengembangkan indicator perlu mempertimbangka
  1. tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam kompetensi dasar;
  2. karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah, dan;
  3. potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat dan lingkungan/daerah.

2.2. Fungsi Indikator
Indicator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD (Standar Kompetensi-Kompetensi Dasar). Indikator memiliki fungsi sebagai berikut:
2.2.1. Pedoman dalam Mengembangkan Materi Pembelajaran
Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indicator yang dikembangkan. Indicator yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah dalam pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi, dan kebutuhan peserta didik, sekolah, serta lingkungan.
2.2.2. Pedoman dalam Mendesain Kegiatan Pembelajaran
    Desain pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai dengan indicator yang dikembangkan, karena indicator dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk mencapai kompetensi. Indicator yang menuntut kompetensi dominan pada aspek procedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.
2.2.3. Pedoman dalam Mengembangkan Bahan Ajar
       Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi peserta didik. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan indicator sehingga dapat meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.
2.2.4. Pedoman dalam Merancang dan Melaksanakan Penilaian Hasil Belajar
        Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indicator penilaian. Pengembangan indicator penilaian harus mengacu pada indicator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2.3. Mekanisme Pengembangan Indikator
2.3.1. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD
             Langkah pertama pengembangan indicator adalah menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan indicator melebihi standar minimal tersebut.
            Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian, yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Kata kerja pada tingkat pengetahuan lebih rendah daripada tingkat proses maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi yang diinginkan.
       Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukkan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan indicator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensi yang digunakan SK dan KD. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka indicator yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan.
2.3.2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah
            Pengembangan indicator mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah karena indicator menjadi acuan dalam penilaian. Sesuai Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005, karakteristik penilaian kelompok mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Kelompok Mata Pelajaran
Mata Pelajaran
Aspek yang Dinilai
Agama dan Akhlak Mulia
Pendidikan Agama
Afektif dan Kognitif
Kewarganegaraan dan Kepribadian
Pendidikan Kewarganegaraan
Afektif dan Kognitif
Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Penjas Orkes
Psikomotorik, Afektif, dan Kognitif
Estetika
Seni Budaya
Afektif dan Psikomotorik
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Matematika, IPA, IPS, Bahasa, dan TIK
Afektif, Kognitif, dan/atau Psikomotorik sesuai karakter mata pelajaran

             Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan indicator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar, membaca, berbicara dan menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru  harus melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran sebagai acuan indicator. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta KD masing-masing mata pelajaran.
           Pengembangan indicator memerlukan informasi karakteristik peserta didik yang unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar. Oleh karena itu, indicator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Peserta didik dengan karakteristik unik visual-verbal atau psiko-kinestik selayaknya diakomodir dengan penilaian yang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara proporsional.
             Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indicator karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentu yang melebihi standar minimal dapat mengembangkan indicator lebih tinggi. Termasuk sekolah bertaraf internasional dapat mengembangkan indicator dari SK dan KD dengan mengkaji tuntutan kompetensi sesuai rujukan standar internasional yang digunakan. Sekolah dengan keunggulan tertentu juga menjadi pertimbangan dalam mengembangkan indicator.     
2.3.3. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi
          Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah, dan daerah perlu dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkan indicator. Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan peserta didik, lingkungan, serta mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi dan kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.
             Indicator juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolah yang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan indicator.
2.3.4. Merumuskan Indikator
              Dalam merumuskan indicator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
-setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi 3 indikator;
-keseluruhan indicator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD;
-indicator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi;
-rumusan indicator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran;
-indicator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai;
-rumusan indicator dapat dikembangkan menjadi beberapa indicator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.


BAB III
PENUTUP

3.1.            Kesimpulan
Indikator pendidikan merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indicator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah, dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi. Fungsi indicator adalah sebagai berikut:
Ø  pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran;
Ø  pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran;
Ø  pedoman dalam mengembangkan bahan ajar;
Ø  pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Ada pun mekanisme pengembangan indicator adalah sebagai berikut:
·         menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD;
·         menganalisis karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
·         menganalisis kebutuhan dan potensi;
·         merumuskan indicator.



DAFTAR PUSTAKA
Adaptasi dan disarikan dari Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Indikator.
Sumber dari internet
nama pengarang                      : Akhmad Sudrajat
tanggal revisi terakhir              : 15 Agustus 2008
judul makalah/artikel               : Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi Dasar
media yang memuat                : tentang pendidikan
tanggal akses                           : 29 September 2013

Nama Dosen : Dirgantara Wicaksono

Mata Kuliah : Pengembangan Pembelajaran PKn di SD


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar