Pengertian Model
Sequenced
Model sequenced adalah salah satu dari lima model
pembelajaran terpadu di dalam lintas beberapa mata pelajaran yang paling
sederhana. Kelima model ini disusun dari yang agak sederhana hingga yang rumit
dalam lebih dari satu mata pelajaran. Kelima model itu ialah (1) model
sequenced seperti yang akan kita bahas, (2) model shared, (3) model webbed (4)
model threaded, dan (5) model integrated.
Secara bahasa, “sequenced” adalah rangkaian,
urutan, atau tingkatan. Sequenced adalah
susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam tiap topik/subtopik
terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan. Dengan artikulasi yang
terbatas lintas disiplin, guru dapat mengatur kembali urutan topik sehingga
unit-unit yang mirip bersinggungan dengan yang lainnya.Dua disiplin terkait
dapat diurutkan sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat diajarkan secara
pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik diajarkan, aktivitas
yang satu meningkatkan yang lain.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling
menyusun urutan konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan
urutan konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang
diasuhnya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling
bersinggungan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu
siswa lebih mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
Perbedaan
Model Sequenced dengan model
Pembelajaran Terpadu yang Lainnya
No.
|
Model Pembelajaran Terpadu
|
Keterangan
|
1.
|
Fragmented
|
Pemaduan
yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja
|
2.
|
Connected
|
Harus
menata butir-butir pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu
|
3.
|
Nested
|
Pemaduan
berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran
|
4.
|
Sequenced
|
Model
pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara paralel
|
5.
|
Shared
|
Bentuk
pemaduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua
mata pelajaran atau lebih.
|
6.
|
Webbed
|
Tema
dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu
maupun lintas mata pelajaran.
|
7.
|
Threaded
|
Model
pemaduan bentuk keterampilan. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang
diesbut meta-curriculum.
|
8.
|
Integrated
|
Pemaduan
sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam
sebuah topik tertentu.
|
9.
|
Immersed
|
Dirancang
untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan
pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya
|
10.
|
Networked
|
Model
pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk
pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang
berbeda-beda
|
Langkah-langkah
Menyusun sequence adalah :
1. Mulai dari
yang paling sederhana menuju yang kompleks;
2. Mengikuti
alur kronologis
3. Kebalikan
dari alur kronologis
4. Mulai dari
keadaan geografis yang dekat sampai ke yang jauh
5. Mulai dari
keadaan geografis yang jauh menuju ke yang dekat.
6. Dari konkret
ke abstrak
7. Dari umum
menuju khusus,dan
8. Dari khusus
menuju umum
Donald E.
Orlosky dan B. Othanel Smith (Oliva, 1992) mengemukakan bahwa terdapat tiga
konsep sequence yaitu menurut kebutuhan, makro, dan mikro. Dalam proses sequence,
pengembang kurikulum harus bisa memperhatikan tingkat kedewasaan, latar
belakang pengalaman, tingkat kematangan dan ketertarikan atau minat siswa,
serta tingkat kegunaan dan kesukaran materi pelajaran.
Ciri-ciri Model Squenced
·
Berpusat pada anak, Siswa lebih mudah
mendapatkan pemahaman konsep yang samawalaupun dalam mata pelajaran yang
berbeda.
·
Menyajikan konsep dari berbagai
bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.y
·
Guru bidang studi melakukan
kerjasama dengan partner untuk mengurutkan isi konsep ± konsep yang sama,
yang akan diajarkan pada siswa.
Penggunaan dan Cara Penyusunan Model Sequenced
Model sequenced ini
berguna pada tahap awal proses integrasi (pembauran), yang menggunakan dua
bidang disiplin yang secara mudah dikaitkan dengan yang lainnya. Guru, bekerja
dengan seorang partner, mulai membuat daftar isi kurikuler secara terpisah.
Kemudian, tim ini mencoba untuk menyulap potongan-potongan isi yang terpisah
sampai keduanya dapat “match up”. Mereka mencoba untuk menyamakan isi
kurikulum yang berbeda guna membuat pemahaman yang lebih baik bagi siswa yang
belajar dari keduanya.Pada model ini, kedua disiplin tetap murni.Penekanan
khusus tetap pada domain bidang studi, tetapi siswa mendapat keuntungan dari
isi yang terkait.
Untuk menyusun bahan ajar yang
sesuai dengan model sequenced, ada beberapa cara yang dapat dilakukan,
antara lain :
- Kronologis
- Kausal
- Struktural
- Logis dan Psikologis
(deduktif, induktif)
- Spiral
- Rangkaian ke belakang
- Hirarkhi belajar
Contoh Penggunaan Model Sequenced
Berikut ini adalah contoh dua
guru dari disiplin ilmu bahasa dan seni dengan guru sejarah yang sama-sama
membuat list pokok bahasan yang akan disampaikan. Kemudian mereka merangkainya
untuk memparalelkan pengajaran mereka.
Guru bahasa dan sejarah membuat list pokok bahasan sebagai berikut :
No.
|
Guru
Bahasa
|
Guru
Sejarah
|
1.
|
Robin Hood
|
Sejarah Amerika-Perang
Revolusi
|
2.
|
Nillie Bly
|
Sejarah Amerika -Perang
Saudara
|
3.
|
Diary of Anne Frank
|
Sejarah Amerika – Hak Pilih
Perempuan
|
4.
|
The midnight Ride of Paul Revere
|
Sejarah Dunia :Abad
Pertengahan (Medieval Times)
|
5.
|
The Slave Who Bought His Freedom
|
Perang Dunia II (World War
II )
|
Dari kedua
list yang telah dibuat oleh dua orang guru yang berbeda disiplin ilmu tersebut,
dapat dipadukan dengan urutan yang saling paralel, sebagai berikut:
Bahasa Indonesia:
- Robin Hood
- The midnight Ride of Paul
Revere
- The Slave Who Bought His
Freedom
- Nillie Bly
- Diary of Anne
Sejarah:
- Abad Pertengahan (Medieval Times)
- Perang Revolusi
- Perang Saudara
- Hak Pilih Perempuan
- Perang Dunia II (World
War II )
1. Kelebihan
Ø Dengan
mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas
kurikuler,tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat dalam buku teks.
Ø Dengan pembelajaran
model sequenced ini guru dapat membuat keputusan pentingtentang konten dari
sudut pandang yang disengaja terkait dengan topik disiplin membantu mereka
memahami study mereka dikedua bidang konten.
Ø Murid-murid
melihat guru dimata pelajaran yang berbeda, isi mata pelajaran
yang berbeda, dalam waktu yang berbeda guru membuat poin (topik, bab,
& unit) maka siswa dapat memperkuat pengetahuannya dan mendapat
pembelajaran yang lebih bermakna.- Selain itu dari pengurutan yang disengaja
mengenai topik-topik yang terkait daridisiplin-disiplin ilmu membantu mereka
membuat pemahaman.
Ø Dengan
diintergasikan model sequenced membantu transfer belajar siswa.
2. Kelemahan
Ø Dibutuhkannya
kompromi dari beberapa guru mata pelajaran yang berbeda untuk membentuk model.
Tidak mudah tentunya, mengkolaborasikan urutan pokok bahasan dari masing –
masing guru. Terlebih lagi waktu yang diberikan pada setiap mata pelajaran
tidaklah sama. Dengan demikian, setiap pokok bahasan pada pelajara yang
berbeda, tidak akan selesai pada waktu yang relatif bersamaan.
Ø Guru-guru
harus memiliki otonomi dalam membuat urutan kurikulum. Otonomi adalah
kewenangan atau kemandirian, yaitu kemandirian dalam mengatur dan
mengurus dirinya sendiri dan tidak tergantung pada orang lain. Selama ini, kurikulum
telah dibuat pada tingkat sekolah, dan tidak pada tingkat pengajar. Meskipun
setiap guru diberi hak otonomi untuk menyusun urutan kurikulum, belum tentu
mereka dapat membuatnya dengan professional dan kreatif.
Ø Untuk
membuat urutan sesuai dengan apa yang terjadi terakhir membutuhkan kolaborasi
dan fleksibilitas dari semua orang yang terlibat. Tentu ini tidaklah mudah.
Nama Dosen: Dirgantara Wicaksono
Mata Kuliah: Pengembangan Pembelajaran PKn di SD
infonya sangat bermanfaat bagi ane
BalasHapusbotol thinner